Bukan Sekadar Rewel: Kenali 5 Sinyal ‘Stres Digital’ dan Tekanan Belajar pada Anak yang Sering Terabaikan

Di era serba digital, anak-anak semakin akrab dengan gawai, media sosial, hingga tugas belajar online.
Apa Itu Tekanan Digital
Tekanan digital merupakan kondisi ketika anak mengalami beban akibat penggunaan gadget yang intens. Efeknya bisa berwujud pada perilaku, fisik, hingga prestasi belajar. Jika tidak cepat ditangani, gangguan digital dapat memburuk menjadi gangguan besar.
5 Gejala Stres Digital Yang Sering Terjadi
Pergantian Mood Mendadak
Si kecil yang mengalami stres digital biasanya lebih mudah marah, cemas, atau menutup diri. Perbedaan perasaan ini kerap disalahartikan sebagai kenakalan anak, padahal bisa jadi itu gejala stres yang tengah mereka hadapi.
Masalah Istirahat
Penggunaan digital yang berlebihan dapat mengganggu pola tidur anak. Mereka mungkin sulit tidur nyenyak, bangun di malam hari, atau terjaga dengan lesu. Gangguan tidur berpengaruh serius pada daya tahan tubuh dan konsentrasi mereka.
Turunnya Nilai Akademik
Tekanan belajar sering membuat buah hati susah fokus. Efeknya, hasil sekolah merosot. Sinyal ini jangan dilupakan, karena menandakan adanya beban emosional yang perlu diperhatikan.
Gangguan Tubuh
Gangguan digital tidak hanya berpengaruh pada perasaan, tetapi juga kesehatan. Anak mungkin berulang kali mengatakan nyeri, pegal, atau mual. Keluhan fisik ini berhubungan erat dengan kondisi tubuh mereka yang sedang melemah.
5. Kecanduan Perangkat Digital
Anak yang mengalami stres digital biasanya mudah lebih sering bermain di gadget. Perilaku ini membuat mereka semakin sulit berhenti, yang akhirnya menambah stres. Kondisi ini tentu tidak baik bagi fisik anak.
Ringkasan
Stres digital pada anak bukan sekadar sikap manja. Melalui mengetahui 5 tanda ini, para orang tua dapat lebih dini mengambil langkah. Sasarannya adalah untuk mendukung kondisi fisik anak agar selalu seimbang. Ayo buat kesadaran ini sebagai langkah serius dalam pengasuhan buah hati.






